Saturday 15 August 2015

Genre Terbaik untuk Ditulis Anak di Bawah Umur



NOTE: Artikel ini lebih ditujukan untuk orangtua/wali yang bertanggungjawab atas apa yang dilakukan anak mereka.

Kita semua tahu banyaknya penulis cilik di Indonesia. Salah satu tempat menemukannya adalah di KKPK, program yang dilaksanakan oleh Mizan untuk mengumpulkan karya-karya anak-anak Indonesia dengan umur di bawah 12 tahun. Mungkin ada program yang sama pada penerbit lainnya, tapi nampaknya KKPK yang paling menonjol.

Bagaimanapun juga, banyak sekali penulis cilik di Indonesia. Bahkan saya mengenal satu atau dua grup Facebook yang menerima penulis cilik sebagai membernya. Hanya saja, jika saya lihat, ada beberapa genre yang menurut saya sangat mengganggu di dalam grup tersebut. Genre-genre tersebut adalah Horror dan Romance. Seperti yang kebanyakkan orang tahu bahwa kita tidak suka anak di bawah umur menonton atau membaca hal-hal berbau Romance (kecuali hal yang bersifat minor dan beralasan seperti antara Ibu dan Ayah) dan Horror bukanlah genre yang baik untuk anak-anak mengingat sifat psikologis mereka yang cenderung 'innocent' dan tidak bisa melindungi diri.

Bila kita tidak suka mereka menonton atau membacanya, apa yang membuat anak-anak menulis satu dari mereka itu lebih baik? Mereka berdua jelas-jelas bukan genre yang baik untuk ditulis anak-anak. Jangan salah! Saya tidak mengatakan anak-anak tidak berhak menulis sesuatu yang memasukkan tragedi dan rasa takut, tapi itu tergantung dari proporsinya. Bila entah bagaimana tulisan anak-anak itu membuat anak lain ketakutan hingga tidak bisa tidur pada malam hari, atau lebih buruk, menakuti individu yang lebih dewasa, maka itu tidak baik.

Dengan itu saya menyarankan beberapa genre yang kemungkinan besar paling cocok untuk anak-anak di bawah 12 tahun. Ini dia, beberapa genre cerita yang paling cocok untuk ditulispenulis cilik:

1. Fantasi dan Fabel


Satu ini cukup jelas. Masa kanak-kanak adalah masa imajinasi, masa fantasi, masa berkhayal setinggi mungkin, maka ini bisa dibilang salah satu genre paling efektif untuk anak-anak di bawah umur.

Bila kalian para Orangtua membacakan cerita dongeng untuk anak-anak kalian (misal: Putri Salju, Cinderella dsb) itu adalah hal bagus. Faktanya adalah...
"Ketika dibacakan cerita anak-anak tidak sama sekali diperlihatkan gambar, latar belakang kejadian, atau pun wujud dari yang diceritakan tersebut. Mereka hanya mendengarkan apa yang diucapkan, dan berimajinasi dengannya. Tentunya hal ini akan meningkatkan kemampuan berimajinasi pada anak."
dan...
"Dengan menceritakan sebuah kisah yang penuh makna kebaikan dan hal-hal positif, secara tidak langsung Anda sedang menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak Anda."
Semua dongeng tersebut cenderung dibuat dengan genre fantasi, sejarah dan fabel, maka jika Anda membacakan anak-anak Anda dongeng, kemungkinan besar mereka akan terikat dengannya. Mengingat sifat dari anak-anak yang 'penuh imajinasi', sepertinya kita tidak boleh membuat mereka membatasi betapa 'imajinatif' karya mereka secara berlebihan. Misal: "Anak sekolah yang memiliki kekuatan terbang dan temannya memiliki kekuatan telekinesis bersatu untuk mengalahkan penjahat dari kerajaan [DISUNTING] agar tidak menguasai dunia ini."

Hal yang sama juga berlaku untuk fabel. Mengingat imajinasi anak-anak - bila kalian didik dengan benar - maka tidak ada batasan seperti 'binatang mestinya tidak bisa bicara'. Bila mereka masih anak-anak (paling tidak di bawah 6 tahun) mestinya mereka tidak mempedulikan itu. Ya, itu umur yang terlalu muda untuk mulai menulis novel dan menerbitkannya, tapi inti utama dari menulis adalah meningkatkan kemampuan berbahasa kita, jadi tidak salah bila kalian mengajari mereka sejak dini.

2. Drama Persahabatan


My least favorite genre, but not bad at all. Drama persahabatan, seperti namanya, sama seperti genre Slice of Life yang bisa menggambarkan pertemanan di lingkungan Sekolah, bertetangga, kesatuan, organisasi atau bahkan Panti Asuhan dan sejenisnya. Kita tidak boleh mengharapkan Drama Percintaan dari anak-anak di bawah umur, karena itu melewati umur mereka. Sedangkan persahabatan adalah hal harus paling mereka fokuskan jauh lebih dari cinta antara laki-laki dan perempuan.

Bagaimanapun juga, genre seperti ini bisa digabung dengan fantasi dan fabel. Karena seperti yang saya katakan, semestinya tidak ada batasan imajinasi yang terlalu berlebihan untuk mereka.

3. Science Fiction

Magical Girls Lyrical Nanoha


Beberapa orang beranggapan bahwa genre ini mungkin terlalu berat untuk anak-anak, walaupun sebenarnya tidak juga.

Sci-Fi tidak harus seperti Steins;Gate yang membutuhkan banyak penjelasan, ataupun seperti Call of Duty: Advanced Warfare dan RoboCop yang menggunakan teknologi sebagai senjata. Kalian bisa bayangkan satu konsep Sci-Fi untuk anak-anak? Simpel saja, 'Robot friend' atau 'Alien friend'. Mereka tidak membutuhkan terlalu banyak penjelasan, hanya robot atau alien yang bersahabat dengan manusia.

Jelas sekali, not for kids
Sepertinya superhero juga termasuk dalam genre ini, mungkin tergantung kekuatan dan wujudnya. Bila kekuatannya adalah kekuatan super seperti Superman yang berasal dari planet lain, itu terhitung sebagai Sci-Fi. Bila kekuatannya berupa sihir seperti sihir Elemen, Alkimia, Memanggil makhluk asing dan sejenisnya, itu masuk pada genre fantasi.

Apa Anda semua tahu Sword Art Online? Ya, Virtual Reality Adventure juga termasuk Sci-Fi.

Kesimpulan

Ketiga genre yang saya tuliskan di atas adalah tiga dari - mungkin - banyak lagi genre yang cocok untuk ditulis untuk anak-anak Anda. Perlu saya ingatkan lagi setelah mengatakannya kurang lebih dua kali: "Saat mereka anak-anak adalah saat imajinasi mereka terbang. Biarkan mereka berimajinasi, namun terus awasi mereka". Bisa dibilang, kebanyakkan genre yang tersedia sebenarnya cocok untuk anak-anak, tergantung dari pengolahannya.

--And as always, have a nice day-- 

No comments:

Post a Comment