Kalian mungkin bertanya-tanya juga ketika sebuah game dinyatakan memiliki "elemen RPG". Tapi, apa itu elemen RPG? Apakah game yang hanya punya sedikit unsur RPG terhitung sebagai RPG? Berapa elemen RPG yang harus game miliki agar tidak jadi hanya sekedar action adventure, first person shooter, horror atau strategi?
Saya menemukan beberapa sumber yang bisa menjelaskan bagimana game RPG seharusnya agar benar-benar pantas mendapatkan predikatnya:
1. Latar
Banyak game RPG memiliki latar yang bagus. Latar tidak hanya soal tempat seperti kerajaan yang dijelajahi oleh pemain, namun sejarah, geografi, ras budaya, agama, teknologi, tradisi, faksi, kisah dan legenda yang menginspirasi pemain dan membuat mereka ingin menjelajah. Kalian tidak bisa menaruh Capital Wasteland (Fallout 3) jika Washington D.C. tidak dibom nuklir, bukan?
Latar yang bagus bisa jadi permulaan bagus untuk suatu RPG. Itulah kenapa kalian melihat seri-seri populer (Lord of The Rings, Star Wars, Star Trek dll) dijadikan game RPG. Bahkan game dengan latar tidak original bisa menjadi RPG yang bagus bila elemen lainnya terpenuhi.
Contohnya, The Elder Scrolls bisa dibilang kebanyakannya turunan. Bagaimanapun juga, pada developer bisa membuat sejarah yang kaya dan dalam melalui buku, dialog, arsitektur, dan elemen lain agar pemain yang sudah famliar dengan latarnya bisa memasukan dirinya di salah satu dunia fantasi paling detil - secara rumit - yang pernah dibuat.
2. Character Building
Perfect World, Beijing Perfect World |
Cara terbaik untuk memasukkan diri kalian ke dalam latar yang sudah dibuat dengan baik adalah dengan menyesuaikan karakter yang akan kalian gunakan sebagai kendaraan untuk menjelajahi dunia game. Bila kalian memasuki dunia dengan beragam ras, faksi dan pekerjaan, biasa saja bila kalian ingin mencoba beberapa dari pilihan-pilihan tersebut.
Bagaimanapun, beberapa RPG tidak memberi pilihan untuk character creation. Melainkan, mereka memberikan karakter untuk kalian, atau mengizinkan kalian untuk memilih antara beberapa karakter pre-made. Sekali kalian menganggap kalian mengendalikan karakter tersebut, kalian biasanya memiliki beberapa tingkat kendali atas perkembangan karakter tersebut dan kalian bisa memilih hal seperti skill tree untuk dikembangkan atau bagaimana kalian ingin karakter kalian berinteraksi dengan NPC. Jumlah kendali yang kalian miliki tergantung dari gamenya.
Developers biasanya melakukan langkah ini, yaitu memberikan karakter pre-made untuk menyampaikan cerita yang spesifik. Mereka mungkin menginventasikan lebih banyak waktu dan bakat untuk membuat ceritanya semenarik mungkin, dan ya, RPG tersebut lebih unggul dalam struktur naratif, karakterisasi, dialog, sinematis, musik, dan voice acting. Tetapi, demi menyediakan kualitas dan perhatian pada detil tersebut, mereka seringkali harus mengorbankan pilihan bagi pemain. Sulit untuk menulis dialog yang ditujukan kepada karakter pemain bila sebelumnya kalian tidak tahu apa ras, pekerjaan, atau sejarah pribadi mereka.
Beda pemain, beda juga pandangan soal soal pilihan pemain vs. kekuatan naratif kalau sudah membahas RPG, jadi lebih baik bila kita tinggalkan saja untuk pilihan pribadi. Selalu ada developer yang lebih fokus pada naratif dan ada yang fokus pada pilihan pemain.
Developers biasanya melakukan langkah ini, yaitu memberikan karakter pre-made untuk menyampaikan cerita yang spesifik. Mereka mungkin menginventasikan lebih banyak waktu dan bakat untuk membuat ceritanya semenarik mungkin, dan ya, RPG tersebut lebih unggul dalam struktur naratif, karakterisasi, dialog, sinematis, musik, dan voice acting. Tetapi, demi menyediakan kualitas dan perhatian pada detil tersebut, mereka seringkali harus mengorbankan pilihan bagi pemain. Sulit untuk menulis dialog yang ditujukan kepada karakter pemain bila sebelumnya kalian tidak tahu apa ras, pekerjaan, atau sejarah pribadi mereka.
Beda pemain, beda juga pandangan soal soal pilihan pemain vs. kekuatan naratif kalau sudah membahas RPG, jadi lebih baik bila kita tinggalkan saja untuk pilihan pribadi. Selalu ada developer yang lebih fokus pada naratif dan ada yang fokus pada pilihan pemain.
3. Eksplorasi
Fallout 3, Bethesda Softworks |
Dunia game memiliki bentuk dan ukuran yang variasi, dari 'link in the chain' yang linear secara ketat, di mana pemain maju melalui potongan-potongan naratif, atau adegan, dan tidak mengizinkan untuk menyimpang darinya, sampai map 'terzona' di mana pemain harus membuka map lain setelah menyelesikan map sebelumnya, sampai game 'open world' di mana batasan satu-satunya yang dikenakan kepada pemain adalah ujung terluar dari map.
Eksplorasi dalam game tidak hanya soal bergerak kesana kemari, tapi termasuk berinteraksi dengan beberapa objek, mengambil dan memeriksa barang, menyalakan dan mematikan lampu atau keran, membuka pintu dan kontainer. Dengan begitu, dunianya terasa lebih realistis daripada dunia di mana kalian hanya diizinkan berinteraksi dengan beberapa objek quest. Sama dengan dunia dengan day/night cycle yang realistis, air yang bergerak, tanaman dan binatang yang realstis dan berbagai suara ambien yang cocok akan terasa lebih hidup dan mengundang.
Saya pribadi, sejujurnya, lebih menyukai dunia game di mana saya bisa berkeliling kemanapun saya mau, dengan day/night cycle yang realistis, dan saya bisa memeriksa setiap tempat yang saya temukan. Dunia di mana saya terlalu dibatasi, di mana suasananya tidak pernah berubah dan karakter saya seakan membeku, itu tidak begitu nyaman.
Pemain lain, untuk suatu alasan, merasakan memiliki dunia yang terbuka sebagai gameplay yang lunak, tidak terfokuskan. Mereka lebih memilih naratif yang ketat daripada game bergaya sandbox. Kedua preferensi tersebut valid untuk RPG.
4. Quest
Madd Effect, Bioware |
Kebanyakan RPG memiliki mekanisme Quest atau Mission. Hal tersebut memberikan alasan bagi karakter kalian keluar dan menjelajahi dunianya, mendapatkan experience menggunakan skill, mengakumulasi harta, dan membuat tabrakkan untuk dunia game tersebut.
Quest sangat penting, karena hal tersebut memperpanjang game dalam artian yang berarti dan menyenangkan. Game dengan lebih banyak quest membutuhkan waktu lebih banyak untuk diselesaikan dan mengizinkan karakter kalian untuk maju lebih banyak. Lebih bagus quest-nya lebih bagus juga RPG-nya. RPG yang bagus memberi variasi quest yang luas, banyak dengan twist yang menarik dan jalur bercabang. RPG yang tidak menyediakan banyak selain fetch dan escort quest secara umum tidak terlalu menyenangkan untuk dimainkan.
5. Variasi Pemainan
Far Cry 4, Ubisoft |
Kebanyakkan game non-RPG sangat terfokus pada sedikit elemen, seperti game balapan, FPS, sport, arcade fighters, puzzle dll.
RPG yang bagus harus memberi pilihan kepada pemain untuk memilih bagaimana mereka akan memainkan permainannya. Itu terdiri dari memberikan beberapa jenis peralatan, senjata dan pilihan lain yang berhubungan dengan memberi pemain soal cara mana yang harus mereka gunakan.
Lebih banyak pilihan gameplay yang game berikan pada kalian, lebih mudah untuk memasukkan diri kalian ke dalam dunia dan role-play.
Bagaimanapun, beberapa pemain lebih menyukai gameplay yang lebih lurus, di mana mereka hanya menginginkan satu cara untuk menyelesaikan misi, karena banyak cara terbilang cukup membingungkan dan tidak seimbang. Namun, entah RPG memilikinya atau tidak, game tersebut masih bisa jadi RPG yang bagus.
6. Pengembangan Karakter (dan Stats)
Fallout: New Vegas, Obsidian Entertainment |
Salah satu elemen kunci dalam RPG adalah pengembangan atau pemajuan karakter. Bila karakter kalian entah bagaimana tidak berkembang dari awal sampai akhir game, mungkin itu bukan RPG (atau jelas, itu bukan RPG).
Pengembangan karakter bisa muncul dalam beberapa bentuk, biasanya, RPG mengizinkan pemain melihat atribut karakter, seperti strength, intelligence, agility, hit points dan magic points dsj. Mereka biasanya juga mengizinkan kalian mengendalikan hal seperti pengembangan skill, bisa dengan membiarkan kalian menggunakan skill dan kemajuan dengan menggunakannya, atau dengan menyediakan satu set skill dalam satu kelas dan kemudian mengizinkan kalian untuk memilih bagaimana kalian mengembangkan perk trees tertentu dengan kelas tertentu. Jumlah variasi yang berbeda dalam desain game di sini sangat hebat, jadi kemungkinan besar kalian akan melihat secara luas bagaimana pengembangan karakter diimplementasikan. Tidak ada game lain-yang bahkan dibuat developer yang sama-yang sepertinya bisa jadi sama.
Mekanisme utama yang mengndalikan pengembangan karakter adalah hal yang disebut leveling. Saat pemain menyelesaikan suatu pekerjaan (membunuh musuh, menyelesikan misi atau quest), game menghadiahkan mereka dengan experience ('xp'). Saat pemain mendapat jumlah xp yang cukup, mereka meraih satu level, atau 'level up'. Saat level pemain naik, umumnya mereka bisa membuat beberapa peningkatan pada karakter mereka, bisa dengan meningkatkan nilai atribut atau mempelajari skill, perk atau mantra baru. Salah satu kepuasan lebih dari bermain RPG adalah menaikkan level karakter kalian terus menerus, setinggi yang kalian bisa.
7. Party Mechanics
Sword Art Online, Aniplex |
Kebanyakan RPG menyediakan beberapa cara untuk mengatur lebih dari satu karakter. Beberapa dibangun di sekitar party dan memanfaatkan strategi dan taktik sebagai pusat tantngan pada game. Beberapa hanya mempersediakan kalian dengan kendali tidak langsung pada NPC untuk waktu yang terbatas. Game lain (seperti MMO) membiarkan klian membentuk party dengan pemain lain dan berpetualang bersama-sama. Bagaimana party ditangani memiliki gebrakan signifikan pada pengalaman yang kalian miliki dan membantu untuk memberi definisi pada gamenya.
Memiliki akses pada karakter berbeda-beda bisa membantu atau menghalangi masuknya kalian dalam game. Pada satu sisi, bisa menyesuaikan kelompok kalian bagus untuk imersi: ini membiarkan kalian membangun satu tim berisi karakter-karakter yang punya satu alasan untuk bersama dan hal tersebut melengkapi satu sama lain. Namun pada sisi lain, kalian tidak akan merasa sama terikatnya seperti yang kalian rasakan bila kalian hanya punya kendali langsung pada satu anggota. Seperti karakter yang disesuaikan, imi merupakan area di mana RPG yang sama efektifnya mungkin secara keseluruhan memiliki kekurangan atau memiliki potensi berlimpah.
8. User Interface Tools (UI)
Call of Duty: Advanced Warfare, Sledgehammer Games |
Agar bisa mengikuti jejak pengembangan karakter, perkembangan quest, dan menemukan diri kalian di dunia game, kebanyakan RPG menyediakan beberapa tools dan widgets untuk pemain. Yang paling biasa ditemui adalah character sheet, inventory menu, quest journal, dan maps.
Demi mempermudah gameplay, beberapa RPG juga menawarkan ikon in-game untuk mengindikasikan kepada NPC mana pemain harus berinteraksi, lokasi mana yang harus dijelajahi, dan item mana yang harus diperiksa. Secara umum, mereka disebut map markers atau quest markers atau ikon.
Akhirnya, agar semua mekanisme game yang kompleks dapat diatur oleh pemain, developer menyediakan hotkeys, menu shortcut, menu dialog dan widget lain untuk mempersiapkan akses kepada pemain terhadap banyak tindakan dan objek inventory.
9. Narasi yang Dramatis
Fallout 3, Bethesda Softworks |
Akuilah, bila kalian memainkan sebuah RPG, kalian biasanya memainkan peran seorang pahlawan. Masuk akal saja bila seorang pahlawan dihadapkan pada tantangan dalam proporsi yang epik. RPG yang bagus biasanya juga memiliki story arc yang bagus bersama mereka.
Tapi story arc epik tersebut menyembunyikan bahaya tersembunyi untuk RPG: jika cerita tersebut ditulis terlalu ketat, kalian hanya dapat menjamin pemain akan mengalami potensi penuh dengan menghapus pilihan dari pemain. Secara umum, semakin kuat narasi, semakin sedikit pilihan yang pemain akan miliki. Menulis narasi yang kuat dan meriah yang tidak membatasi pilihan pemain adalah tugas yang menantang. Ketika bermain RPG ingatlah ini. Jika narasinya benar-benar bagus, saya tidak keberatan jika saya tidak memiliki banyak pilihan. Dengan token yang sama, jika game tersebut memberi saya banyak pilihan, saya tidak keberatan jika ceritanya sedikit dangkal. Saya mengakui bahwa itu sangat, sangat sulit untuk menulis cerita yang bagus yang dapat menarik bagi berbagai pemain dan gaya gameplay. Gaya naratif adalah salah satu elemen kunci yang mendefinisikan suatu game.
Sebuah kesepakatan yang baik dari narasi di RPG datang dalam bentuk dialog dengan NPC. Ada di sini bahwa pemain diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri, cari tahu apa yang memotivasi para NPC yang mengisi dunia, dan mengungkap petunjuk tentang latarnya. Ini juga salah satu cara utama yang pemain membuat keputusan yang memiliki konsekuensi untuk diri mereka sendiri, NPC, dan dunia game secara umum.
10. Konsekuensi
Fallout |
Yang terkait erat dengan narasi yang dramatis adalah unsur konsekuensi. Konsekuensi adalah elemen yang memungkinkan tindakan kalian sebagai pemain untuk membentuk dunia yang kalian jelajahi. Jika tidak masalah mana pilihan dialog yang kalian pilih, pilihan kalian memiliki konsekuensi kecil. Jika tidak peduli apakah kalian menyelesaikan suatu quest atau tidak, tindakan kalian memiliki konsekuensi kecil.
Tindakan dan keputusan dalam dialog harus merefleksikan karakter kalian, membentuk pendapat NPC, dan mengubah dunia game dalam waktu kurang lebih secara permanen. Sayangnya, konsekuensi adalah salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan dengan benar. Terlalu banyak konsekuensi dan pemain tidak akan menikmati pengalaman mereka: mereka akan ragu-ragu untuk bermain karena mereka akan takut memotong diri dari pengalaman berharga. Terlalu sedikit konsekuensi dan para pemain akan bertanya-tanya mengapa mereka repot-repot membantu siapa pun sama sekali.
RPG yang bagus mendapatkan pendekatan yang seimbang pada konsekuensi di mana jika kalian memilih untuk melakukan sesuatu yang menutup pintunya, yang lain akan selalu terbuka. Hal tersebut membuat gamenya segar dan menarik setiap kali kalian bermain.
Selain itu, penting untuk menyebutkan konsekuensi hanya berlaku ketika kalian memiliki pilihan. Dalam permainan linear di mana 'pilihan' kalian hanya untuk lulus atau gagal dalam level, sebenarnya tidak ada konsekuensi apapun.
Kesimpulan
RPG Maker VX Ace, Kadokawa |
RPG memiliki sifat unik di mana pemain bisa memasukkan diri mereka ke dalam dunia game dengan latar yang bagus, di antaranya dengan membiarkan pemain menyesuaikan karakternya, walaupun tidak semua RPG membiarkan pemain melakukan penyesuaian karakter. Dengan karakternya,pemain bisa mengeksplorasi dunia game, menerima dan menyelesaikan quest dan mission, mungkin dengan cara-cara berbeda yang bisa pemain pilih, kemudian menerima harta dan xp untuk meningkatkan sang karakter, dan pada kebanyakan RPG, bergabung dalam sebuah party.
Dalam kebanyakan RPG, di mana pemain mengambil peran seorang pahlawan, mereka akan dihadapkan pada tantangan epik dan kejadian-kejadia dramatis, dan akhirnya dihadapkan pada sebuah pilihan yang akan menimbulkan tabrkan bagi dunia game yang dijelajahi.
Itu dia yang bisa saya berikan pada kalian untuk artikel "Hal-hal yang membuat Game RPG Bagus". Jika kalian tanya saran saya soal seri game RPG yang bagus, saran saya beserta linkya di Amazon bisa dilihat di bawah:
Fallout 3 Fallout: New Vegas
Fallout 3 Fallout: New Vegas
Torchlight 2
Mari jujur: kalian bisa mencari game favorit kalian di Amazon.
--And as always, have a nice day--
Sumber: j-u-i-c-e, hubpages
Sumber: j-u-i-c-e, hubpages
No comments:
Post a Comment