Monday 12 October 2015

Game yang Paling Dihindari untuk Menghindari Kecanduan (dan Efek Buruk Lainnya)



Kita semua menyukai video games karena mereka menyenangkan, dimana kita bisa mengumpulkan barang, melawan musuh, berpetualang, bahkan berkompetisi dengan orang lain. Namun, kita tahu ada beberapa alasan mengapa kita tidak mau memainkan suatu game, karena game itu jelek. Asal kalian tahu, video game tidak hanya 'tidak dimainkan' karena hal itu. Ada beberapa game 'bagus' yang orang-orang memilih untuk tidak memainkannya untuk menghindari... kecanduan, dalam artian buruk.

Jadi inilah, list saya soal game yang dihindari untuk menghindari kecanduan:

1. Point Blank


The least good game of this list.

Sebagian besar orang Indonesia mengenal online shooter game satu ini dan jelas bila dilihat dari predikatya sebagai 'Game FPS Online No. 1 di Indonesia'. Point Blank masih sanggup berdiri setelah lebih dari 6 tahun sejak pertama kemunculannya di negara ini, megalahkan game shooter lain seperti War Rock dan Mercenary Ops yang tidak bisa bertahan lebih dari 3 tahun. Bagaimanapun juga, nyatanya bukan hal itu saja yang membuatnya terkenal.

Walaupun dengan sistem permainan yang sama sekali tidak baru, mekanisme yang pas-pasan dan kurangnya kualitas grafik, banyak orang yang mengeluhkan game ini sebagai 'overaddicting' atau terlalu membuat ketagihan, walaupun tentu saja, itu bukan salah gamenya. Alasan lain orang-orang menghindarinya adalah banyaknya cheater dan komunitas yang nampaknya terdiri dari anak-anak sekitar 6 sampai 12 tahun yang tidak sekolah.

Hal lain yang membuat game ini bagus adalah banyaknya update mulai dari senjata (paling tidak skinnya), map dan item-item lainnya, juga banyaknya event. Bagaimanapun juga, bila kalian punya anak atau adik yang ingin mencoba memainkan satu game online, kalian tidak akan mau merekomendasikan game satu ini, sama sekali. Mereka akan mendapatkan kesulitan untuk berhenti sementara komunitas gamenya akan meracuni otak anak malang itu perlahan-lahan, dan mungkin kalianlah yang akan disalahkan. Jangan lupa, jiwa cheater mungkin akan tumbuh dalam anak itu juga.

2. Minecraft


Jangan salah, Minecraft sebenarnya merupakan game yang menakjubkan. Game ini mengajarkan orang-orang yang memainkannya soal kreatifitas, usaha untuk mencapai sesuatu dan memecahkan masalah. Terdapat 10.000+ karya kreatif dari para gamer dibuat lewat Minecraft, mulai dari pixel art Mario dari game pertama Super Mario Bros., USS Enterprise dari Star Trek, Hogwarts hingga satu negara, seperti Denmark. Game ini juga memiliki banyak sekali mod dan resource pack. Favorit saya pribadi, Boss Mods yang beberapa darinya bisa kalian lihat dari video PopularMMO.

Dengan semua hal bagus itu, bagaimanapun juga, game ini sedikit bermasalah dalam sedikit hal yang sesungguhnya sangat besar. Kalian bisa memanggilnya bagus atau buruk, tapi setelah kalian masuk ke game ini satu-satunya cara untuk tidak memikirkannya lagi adalah dengan tidak memainkannya selama tiga hari, seminggu penuh, dua minggu atau bahkan lebih, dan itu bukanlah hal mudah.

Game ini juga bisa membuat pemainnya lupa waktu, bahkan lebih parah dari PB. Di saat pertama saya bermain Minecraft di saat itu juga saya harus menyelesaikan laporan saya. Saya berpikir "saya selesakan dulu rumah ini baru saya mulai". setelah rumah selesai "mungkin saya harus tambahkan pagar dan tiang", setelah pagar dan tiang dibangun di sekitar rumah, "saya harus membuat lahan untuk bertani dan melihat hasilnya" dan terus menerus. Sulit sekali untuk tidak kecanduan terhadap game ini, apalagi jika kalian baru dengan Minecraft.

Di atas semua itu, game ini sangat bagus. Jika teman atau kerabat kalian tidak akan punya masalah dengan kecanduan - dengan mengendalikannya, maka rekomendasikanlah game ini. Bila dia memiliki kesulitan dengan mengendalikan kecanduan dan termasuk orang sibuk, jangan berpikir untuk melakukannya.

3. DoTA 2


Saya akan jujur disini - saya tidak main DoTA 2. Alasannya, sebenarnya sama kenapa orang lain tidak memainkannya: mereka lebih memilih League of Legends atau game MOBA lainnya, mereka takut terhadap komunitasnya atau mereka takut kecanduan (saya sendiri tiga-tiganya).

Bagi kalian yang tidak tahu Steam, DoTA 2 merupakan game paling laku di situs penjualan digital tersebut. Game ini gratis, terdapat banyak variasi, banyak yang memainkannya dan sangat menyenangkan. Kalian bisa memilih diantara banyak Hero yang familiar jika kalian bermain Warcraft III. Ya, kurang lebih game ini adalah Warcraft.

Gamer memiliki banyak masalah dengan game ini: Yaitu game ini terlalu sulit untuk pemula disebabkan pola latihannya yang terlalu vertikal, terlalu membuat ketagihan dan komunitasnya benar-benar berduri dan gatal yang membuat dua masalah sebelumnya bertambah parah. Jika kalian mau merekomendasikan sebuah game bagus (selain PB) kepada teman atau saudara, tidak ada yang salah dengan merekomendasikan game ini, walaupun banyak yang tidak akan suka dengan ide itu, termasuk banyak dari komunitas DoTA 2 sendiri dan kemungkinan besar orang yang diberi rekomendasi juga merasa demikian.

Namun League of Legends lebih baik, tapi tidak di bagian membuat ketagihannya.


Jadi itulah tiga game paling berbahaya karena sifat adktif (beserta sifat buruk lainnya). Beritahu jika ada game semacam di atas, dan semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang ingin memberi rekomendasi game.

--And as always, have a nice day--

No comments:

Post a Comment