Sunday 8 February 2015

TIPS MEMBUAT CERITA FIKSI: Membuat Orang Lain Berempati terhadap Karakter Fiksi Kita

Membuat Orang Lain Berempati terhadap Karakter Fiksi Kita - Apakah kalian pernah berempati kepada karakter fiksi? Maksudnya, benar-benar berempati. Beberapa cerita fiksi membuat kita merasa empati kepada karakter-karakternya, karena memang itu maksudnya, dan beberapa lainnya tidak melakukannya. Jadi apa kalian ingin penikmat cerita tulisan kalian berempati kepada tokoh-tokoh di dalamnya? Ini dia tipsnya:

Sebelum lurus ke tips, kalian harus mengetahui satu ideologi yang disebut Agency. Ini merupakan istilah ilmiah yang merupakan kunci menuju karakterisasi dari otak kita untuk menentukan sesuatu itu benda hidup atau tidak. Penelitian neuroscience mengatakan bahwa otak sesungguhnya menggunakan algoritma untuk menentukan apakah sesuatu itu hidup, yaitu lewat gerakkan, dan sebenarnya tidak peduli jika kita tahu objek tersebut tidak benar-benar hidup.

"Jika sesuatu bertindak seperti memiliki Agency, kita menganggap kalau dia memang  memilikinya (Agency). Dan akhirnya tumbuh menjadi empati"

Salah satu karya fiksi yang berhasil menumbuhkan empati dan perasaan kepada penikmatnya, salah satunya adalah Naughty Dog's "The Last of Us". Berdasarkan interview dengan Cretive Director-nya, inilah rahasianya:

"Cara terbaik yang bisa kau lakukan adalah... buat mereka manusiawi. Jangan terlalu jauh mencoba membuat mereka disukai, tunjukkan saja kalau mereka memiliki kekurangan dan tidak sempurna.
Kurasa disanalah ketika kau bisa berhubungan dengan seseorang (the most) saat kalian mulai menyukainya. Sepertinya begitulah bagaimana para pemain saat mengikuti petualangan Ellie saat memainkan gamenya."



Kenapa ini penting? Karena bila kita punya karakter yang lebih manusiawi atau "human", maka akan lebih mudah bagi kita untuk menyukainya. Jadi apa yang membuat kita menyukai seseorang?

"Ilmu psikologis mengatakan: Ketika kita menyukai seseorang, kita sebenarnya bicara soal tiga hal yang berbeda:  
Seseorang itu bisa MENARIK SECARA FISIK (Physically Attractive), karena dia terlihat baik. 
Seseorang itu bisa MENARIK SECARA SOSIAL (Socially Attractive), karena dia bersahabat dan suka menolong. 
Atau seseorang itu bisa MENARIK SECARA TUGAS (Task Attractive), karena dia berguna untuk menyelesaikan sesuatu dengan benar. 
Seseorang yang kalian suka bisa menarik dalam beberapa hal yang berebeda."
- Mark Coulsin, Reader in Psychology, University of Middlsex

Jadi tokoh yang bisa membuat kita empati terhadapnya kemungkinan besar memiliki tiga variabel tersebut. Tapi ingat ketika Mark mengatakan soal menarik secara fisik, dia tidak benar-benar bermaksud seksi atau ganteng. Dia mengatakan sesuatu soal "terlihat baik", yang bisa saja memiliki maksud manis, imut, cute, atau KAWAII.

Yep! That explains the feels.

Ambil saja contoh dari game "Thomas was Alone". Tampilan setiap karakternya memang hanya kotak-kotak 2D, dan tiap karakter memiliki karakterisasi masing-masing, dan tiap dari karakter memiliki kemampuan masing-masing, dan menolong untuk menyelesaikan tugas yang berbeda-beda.

Satu hal penting lain yang akan dibicarakan adalah kebutuhan akan kebetulan. Ini membuat interaksi kalian dengan tokohnya itu berarti dan membuat perbedaan.

"Jika jelas, entah apapun yang kalian lakukan sebagai pemain (untuk game), x akan terjadi pada orang ini. Ini bisa berpotensi merusak hubungannya. Yang kalian inginkan adalah melihatnya sebagai kebetulan, dimana apa yang kau lakukan memberi perubahan."
- Mark Coulsin, Reader in Psychology, University of Middlsex

Apa yang Om Mark coba katakan disini adalah kita bisa melakukan sesuatu kepada suatu karakter seperti memutuskan mau bicara apa, memberi hadiah, mencoba tetap mempertahankan mereka di pihakmu, dan bila kalian melakukan kesalahan maka tokoh itu akan menjadi musuhmu.
Tapi, biar saya tebak... kebanyakan dari kalian ingi membuat orang lain berempati pada karakter karya tulis kalian.

Seperti yang kalian tahu, jika kalian membaca novel, apapun yang terjadi di ceritanya maka apapun yang terjadi, itulah yang terjadi, penikmat tidak bisa memutuskan alurnya. Hanya saja, itu bukan berarti kita tidak bisa membuat penikmat novel kita berempati kepada tokoh-tokohnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, inilah Cara Membuat Pembaca Berempati terhadap Tokoh Fiksi Kita:

1. Buat karakter/tokoh kita bergerak: Yang dimaksud disini adalah memberi sense of movement dari tokoh/karakter kita kepada pembaca. Contohnya:

"Laki-laki berambut hitam pendek yang cukup berantakan, kulit kecoklatan, dan paras tampan itu menggerakkan tangan kanannya ke bagian bawah tubuhnya untuk menggaruk lututnya. Dia mencoba melakukan yang sama menggunakan tangan kanannya untuk lutut yang satunya lagi. Namun, untuk suatu alasan, dia kesulitan mengangkat tangannya itu. Rasanya seperti ada yang menimpa lengan bagian atasnya. Saat dia lihat, ternyata ada seorang anak perempuan yang tidak lain adalah Mira, tertidur dengan menggunakan lengan atasnya sebagai bantal."
- My Untitled Book, Lazuardi Hidayat

Yang di atas itu bukanlah contoh terbaik, tapi kalian pasti sudah mengerti sesuatu.
Namun bukan hanya menunjukkan gerakan-gerakan yang dibuat karakter kita, kita juga harus memberi perasaan kalau karakter kita bergerak untuk sesuatu, seperti menyelamatkan adiknya, membahagiakan orang tua atau simpel saja, membuat kopi.


2. Buat Karakter/Tokoh Kalian Hidup dan Manusiawi: Seperti penjelasan soal game The Last of Us yang kita bicarakan di atas, kita ingin membuat karakter kita seperti... manusia. Jangan terlalu fokus membuat karakter kita disukai, buat dia memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dan lihat bagaimana pembaca menanggapi tokoh tersebut. 

Apa kelebihannya? Apa dia bisa melakukan "ini-itu" dan bagaimana? Apa dia punya gebetan? Apa dia punya rasa takut? Apa itu dan kenapa? Apa kelemahannya dan kenapa? Apa dia punya tujuan hidup? Apa itu? Apa yang membuatnya begini-begitu?

Tanyakanlah semua pertanyaan ini kepada diri anda sendiri (dan tentu, masih banyak pertanyaan lain). 


3. Buat Karakter/Tokoh Kita Menarik: Saya tidak yakin ada cara untuk membuat tokoh kita menarik secara fisik (Physically Attractive) bila kita bicara soal karya tulis. Ini hanya berisi tulisan bila kalian benar-benar ingin tahu. Mungkin-kalau kalian bisa-kalian boleh menggambarkan semacam ilustrasi, seperti gambar dari tokoh utama, teman-temannya dan pastikan mereka terlihat menarik.

Membuat tokoh kita menarik secara sosial (Socially Attractive) bisa dibilang mudah saja dengan karya tulis, dan agar karakter kita menarik secara tugas (Task Attractive), buat karakter kita itu berguna dalam menyelesaikan tujuan dari... apapun konklusi dari karya tulis kalian.


+ Buat Setiap Tindakan Berarti
Ini tidak ditujukan untuk karya tulis seperti prosa, cerpen, novel dan sejenisnya dimana kita tidak bisa melakukan sesatu soal ceritanya, melainkan lebih kepada game atau visual novel. Berikan pemain pilihan soal apa yang harus dilakukan, dan setiap pilihan itu akan berujung pada sesuatu yang berbeda dengan pilihan lain. Kita juga bisa membiarkan pemain melakukan apapun yang mungkin memiliki efek kepada hubungan antar pemain dan karakter, seperti mengirim surat cinta dan bunga. Dan jika kita gagal menjaga hubungan baik itu, ya, lihat saja nantinya.


Jadi itu saja yang bisa saya tunjukkan sekarang ini. Berikan pendapat kalian di kolom komentar. Jangan lupa juga mengunjungi akun Facebook, Twitter, Steam dan channel YouTube saya. Juga kunjungi sumber dari post ini.

--And... have a nice day--

1 comment: